KULIAH PRAKTISI, PELUANG, TANTANGAN DAN DAYA SAING BISNIS PERIKANAN DAN KELAUTAN DI ERA 4.0

Pada Hari Jumat, Tanggal 26 Agustus 2022 bertempat di Aula Fakultas Program Studi Ilmu Kelautan mengadakan kuliah praktisi perdana sebagai program studi baru dengan tema Peluang, Tantangan dan Daya Saing Bisnis Perikanan dan Kelautan di Era 4.0. Kuliah praktisi ini menghadirkan Bapak Dadan Sunandar, S.Pi selaku General Manager PT. RODA BAHARI yang merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang konsultasi dan manajemen bisnis perikanan dan kelautan.

Dalam pemaparannya Bapak Dadan menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peluang bisnis dunia perikanan dan kelautan yang cukup menjanjikan, terutama pada potensi ekspor produk-produk perikanan dan laut. Komoditas hasil laut dan budidaya yang sangat diminati adalah udang, tuna tongkol cakalang, rumput laut, cumi-cumi dan kepiting rajungan. Kelima produk ini merupakan komoditas utama unggulan perikanan nasional. Komoditas tersebut biasanya banyak diperoleh dari kerjasama dengan Unit Pengolahan Ikan (UPI) baik skala menengah-besar maupun dari UPI skala mikro-kecil. Indonesia sendiri menempati urutan ke dua produksi perikanan tangkap pada tahun 2020 menurut State of world fihseries and aquaculture serta urutan kedua dalam budidaya perikanan dari seluruh dunia. Dengan Potensi yang melimpah tersebut dan peluang permintaan ekspor yang tinggi akan memberikan laba dan volume pengiriman dalam jumlah tinggi. Hal ini tentunya merupakan peluang bisnis dalam industry perikanan dan kelautan. Terutama kegiatan ekspor. Ekspor tidak hanya berupa transaksi luar negeri, namun membuka lapangan pekerjaan, distribusi ekonomi dan peningkatan kesejahteran untuk domestic.

Kegiatan ekspor yang dilakukan PT.RODA BAHARI rata-rata ke negara Korea. Dalam kegiatan ekspor terdapat beberapa unsur yang perlu dipersiapkan seperti: legalitas usaha (PT, CV atau perorangan), modal,produk yang bermutu sesuai kriteria dan permintaan negara tujuan, mitra atau buyer serta  UPI (Unit pengolahan ikan) yang sudah bersertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point). Tidak lupa tantangan dan permasalahan dala ekspor produk hasil perikanan dan laut adalah kualitas produk yang tentunya unggul, kapasits produksi, fasilitas penunjang, promosi, modal dan sumberdaya manusia.

 Tahapan kegiatan ekspor meliputi kesepakatan awal dengan dilengkapi LOI (Letter of intent) yang merupakan dokumen yang menyatakan komitmen awal baik dari harga dan mekanisme pembayaran. Selanjutnya invoice atau dokumen total uang yang harus dibayarkan, packing list, sertifikat dan berkas seperti sertifikat lolos karantina dari BKIPM (Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan), SKA (Surat Keterangan Asal atau certificate of origin), Bill of loading dan pemberitahuan ekspor barang. Setelah ada pemberitahuan bahwa ekspor boleh dilaksanakan pengiriman dapat dilakukan dengan beberapa kesepakatan seperti door to door, door to port, atau port to port.

Dalam kegiatan ekspor PT Roda bahari dengan buyer biasanya pihak buyer atau perwakilanya  akan datang  untuk mengecek produk, melihat proses pengepakan produk seperti packing berlapis mulai dari lapisan plastik, kardus, hingga karung. Setelahnya pada proses pengiriman dalam cold storage container akan dipasang seal container yang sudah beri nomor seri. Jika terdapat  kendala atau perubahan dalam proses pengiriman atau kargo maka pihak yang bertanggung jawab adalah pihak ekspedisi karena pada proses pengiriman sudah termasuk asuransi.

Share it :
Hubungi Kami
Hubungi Kami
Kelautan UNTIRTA
Hello 👋
Ada yang bisa Kami bantu?